Berdasakan
keberadaan ruas-ruas tulang belakangnya, kingdom Animalia mempunyai dua
subfilum: invertebrata (hewan yang tidak mempunyai ruas-ruas tulang belakang)
dan vertebrata (hewan yang mempunyai ruas-ruas tulang belakang).
Sebagian
hewan-hewan invertebrate ada yang tidak mempunyai saluran pencernaan, misalnya
cacing pita, hewan spon, dan hydra. Hewan-hewan
pada subfilum ini pencernaannya berlangsung secara intrasel, tetapi ada
sebagian hewan yang memiliki pencernaan yang berlangsung secara ekstrasel.
Kelompok
vertebrata merupakan subfilum yang paling tinggi dalam filum Chordata. Dalam
subfilum vertebrata, terdapat kelas mamalia yang spesies-spesiesnya sering kita
jumpai. Menurut jenis makanan yang dicerna, kelas mamalia dibagi menjadi tiga:
herbivora, karnivora, dan omnivora. Akibat dari perbedaan jenis makanan yang
dikonsumsi inilah terjadi perbedaan sistem pencernaan dan alat-alat pencernaan
hewan-hewan kelas ini.
Sekarang kita pelajari dulu pengertian,
fungsi, struktur dan tahap-tahap sistem pencernaan secara umum.
2.1 Pengertian dan Fungsi Sistem Pencernaan
Sistem
pencernaan secara umum dapat digambarkan sebagai suatu struktur memanjang,
berkelok-kelok yang diawali oleh suatu lubang, disebut mulut, makanan mulai
dimasukkan dan lubang akhir, disebut anus, tempat sisa yang tidak tercerna itu
dibuang. Sistem pencernaan terbagi atas dua bagian, yaitu :
1. Saluran pencernaan (tractus digestivus)
2. Kelenjar pencernaan (glandula digestoria)
Fungsi umum sistem pencernaan yaitu:
1. Memasukkan makanan
2. Menyimpan makanan untuk
sementara
3. Mencerna secara fisik
4. Mencerna secara kimiawi
5. Mengabsorbsi hasil
pencernaan
6. Menyimpan sementara sisa makanan yang tak
tercerna, kemudian mengeluar-kannya
2.2.
Struktur Histologi Umum Sistem Pencernaan
Saluran
pencernaan terdiri dari empat lapisan utama, yaitu:
1. Lapisan
mukosa yang berfungsi sebagai pembatas, mempermudah transport dan pencernaan
makanan, serta meningkatkan absorpsi hasil-hasil pencernaan . Lapisan ini
bersifat permeabel selektif antara isi saluran dan jaringan tubuh.
2. Lapisan
Submukosa yang terdiri atas jaringan penyambung jarang dengan banyak pembuluh
darah dan limfe, pleksus saraf submukosa (juga dinamakan Meissner), dan
jaringan limfoid.
3. Lapisan
otot yang tersusun atas sel-sel otot polos, kumpulan saraf yang disebut pleksus
mienterik (atau Auerbach, yang terletak antara 2 sublapisan otot dan pembuluh
darah) dan limfe.
4. Lapisan
Serosa yang merupakan lapisan tipis yang terdiri atas jaringan penyambung
jarang, yang kaya akan pembuluh darah dan jaringan adiposa, dan epitel gepeng
selapis (mesotel).
2.3
Tahap-Tahap Pengolahan Makanan
Ingesti
Ingesti
adalah tahap pengolahan makanan dimana hewan memiliki cara yang berbeda-beda
dalam mengestrak sumber daya dari hewan. Terdapat empat mekanisme makan utama
hewan:
1. Pemakan Suspensi
adalah hewan yang menyaring partikel-partikel makanan kecil dari air. Contohnya
paus bungkuk
2. Pemakan
Substrat adalah hewan yang hidup di dalam atau pada sumber makanannya.
Contohnya ulat
3. Pemakan
Cairan adalah hewan yang menghisap cairan kaya-nutrien dari suatu inang hidup.
Contohnya nyamuk dan burung kolibri
4. Pemakan Bongkahan
adalah hewan yang memakan potongan-potongan makanan yang berukuran relatif
besar. Contohnya manusia dan ular piton.
Digesti
Digesti
merupakan tahap kedua dalam pengolahan makanan dimana makanan dipecah menjadi
molekul-molekul yang cukup kecil untuk diabsorpsi oleh tubuh. Dalam tahap ini,
hewan tidak dapat langsung menggunakan protein, karbohidrat, asam nukleat,
lemak, dan fosfolipid dalam makanan. Salah satu masalah yang dihadapi adalah
molekul ini terlalu besar untuk melewati membran dan memasuki sel-sel hewan.
Tetapi jika molekul-molekul besar ini dipecah menjadi komponen-komponennya,
hewan dapat menggunakan molekul-molekul kecil ini untuk merakit molekul-molekul
besar yang dibutuhkan.
Dalam tahap ini terjadi digesti kimiawi, dimana berbagai jenis
enzim mengatalis digesti molekul-molekul besar dalam makanan. Polisakarida dan
disakarida dipecah menjadi gula sederhana; protein dipecah menjadi asam amino;
dan asam nukleat dipecah menjadi nukleotida. Digesti kimiawi umumnya didahului
oleh digesti mekanis. Digesti mekanis memecah makanan menjadi potongan-potongan
kecil, sehingga mengingkatkan area permukaan untuk proses-proses kimiawi.
Terdapat dua jenis digesti, yaitu:
1. Digesti intraseluler adalah menghidrolisis makanan di dalam vakuola
makanan – organel sel tempat enzim-enzim hidrolitik menguraikan makanan.
Vakuola makanan adalah kompartemen pencernaan paling sederhana. Pencernaan
dimulai setelah sel menelan makanan padat secara fagositosis. Hewan spons
mencerna seluruh makanan melalui mekanisme intraseluler ini.
2. Digesti ekstraseluler, yang merupakan pemecahan makanan dalam
kompartemen-kompartemen yang berhubungan dengan bagian luar tubuh hewan.
Memiliki satu atau lebih kompartemen ekstraseluler untuk digesti memungkinkan
seekor hewan menelan sumber makanan yang jauh lebih besar daripada dicerna
melalui fagositosis.
Absorbsi
Absorbsi merupakan tahap ketiga dalam mengolah
makanan. Pada tahap ini, sel-sel hewan menyerap molekul-molekul kecil seperti
asam amino dan gula sederhana.
Eliminasi
Tahap eliminasi menyelesaikan proses absorbsi
saat material yang tak tercerna dikeluarkan dari sistem pencernaan.
2.5 Sistem Pencernaan Hewan Vertebrata
A. Sistem
Pencernaan Manusia
1.
Rongga Mulut ( Cavum Oris)
Rongga mulut terdiri dari lidah, gigi dan
kelenjar ludah (glandula salivales).
Rongga mulut (pipi) dibatasi oleh epitel gepeng berlapis tanpa tanduk. Atap
$mulut tersusun
atas palatum keras (durum) dan lunak (molle), keduanya diliputi
oleh epitel gepeng berlapis.
a. Lidah
Lidah memiliki daerah yang sensitif terhadap
rasa makanan, ujung lidah sensitif terhadap rasa manis, depan lidah sensitif
terhadap rasa asin, sisi kiri dan kanan lidah sensitif terhadap rasa asam,
sedangkan bagian belakang lidah sensitif terhadap rasa pahit.
Lidah mempunyai peran yang
penting, yaitu:
1. Membantu mengaduk makanan di
dalam rongga mulut
2. Membantu membersihkan mulut
3. Membantu bersuara
4. Mendorong makanan pada waktu
penelanan
5. Sebagai indera pengecap
b. Gigi
Gigi manusia tertanam pada rahang dan
terlindung oleh gusi. Gigi mempunyai bagian-bagian sebagai berikut:
1. Mahkota gigi (korona), yaitu bagian gigi yang tampak
dari luar
2. Akar gigi (radiks), yaitu bagian gigi yang tertanam
di dalam rahang
3. Leher gigi (kolum), yaitu bagian gigi yang
terlindung oleh gusi
Berdasarkan gambar sayatan gigi diatas, tampak
bahwa gigi mempunyai bagian-bagian:
1. email, bagian terluar dan
terkeras dari gigi
2. tulang gigi yang tersusun atas
zat dentin
3.
sumsum gigi (pulpa) terdapat di
sebelah dalam tulang gigi
4. semen, yaitu pelapis tulang
gigi
c. Kelenjar ludah (glandula salivales)
Terdapat tiga pasang kelenjar ludah yang
bermuara di dalam rongga mulut, yaitu:
1. glandula
parotis, kelenjar air liur dekat telinga yang menghasilkan getah hanya
berbentuk air
2. glandula submandibularis atau kelenjar ludah bawah rahang bawah
3. glandula sublingualis atau kelenjar ludah bawah lidah
Ketiga kelenjar ludah
menghasilkan air liur atau ludah yang mengandung enzim amylase (ptyalin).
Fungsi air liur adalah sebagai
berikut.
1. Memudahkan penelanan makanan
2. Mencerna makanan secara
kimiawi
3. Melindungi selaput rongga
mulut dari panas, dingin, asam, dan basa.
Proses
Penelanan Makanan
Pada rongga mulut, terjadi digesti mekanis
yang dimulai saat gigi-gigi memotong, merobek, dan melembutkan makanan agar
makanan mudah ditelan. Keberadaan makanan dalam rongga mulut menyebabkan
kelenjar ludah mengeluarkan ludah melalui saluran ke dalam rongga mulut.
Ludah mengawali proses pencernaan makanan
secara kimiawi. Amilase, enzim dalam ludah, mengubah pati dan glikogen menjadi
polisakarida dan disakarida maltose. Musin (glikoprotein licin) melumasi
makanan agar mudah ditelan. Ketika makanan tiba di rongga mulut, lidah
membantuk membentuk makanan menjadi bola (bolus). Selama menelan, lidah
mendorong bolus ke bagian belakang rongga mulut dan ke dalam faring (pharynx).
Faring membuka ke dua dengan saluran; esofagus
dan trakea. Esofagus menghubungkan faring dengan lambung, sedangkan trakea
mengarah ke paru- paru. Pada saat menelan, epiglotis (kelepak kartilago)
mencegah makanan masuk ke dalam trakea dengan menutupi glotis (pita suara dan
bukaan antara pita-pita suara) dibantu dengan laring (larynx). Mekanisme penelanan ini mengarahkan bolus ke dalam lubang
esofagus. Setelah makanan memasuki esophagus, laring membuka saluran
pernapasan.
Esofagus memiliki otot-otot lurik dan otot
polos. Otot lurik terletak di bagian atas esofagus dan aktif selama penelanan
makanan, sedangkan otot polos berfungsi dalam gerakan perstaltik. Gelombang
kontraksi otot secara peristaltis menggerakan bolus menuruni esofagus dan masuk
ke dalam lambung.
2.
Lambung (Ventrikel)
Lambung
merupakan segmen saluran pencernaan yang melebar, yang fungsi utamanya adalah
menampung makanan yang telah dimakan. Lambung terletak di sebelah bawah tulang
rusuk terakhir sedikit ke arah kiri, tepat di bawah diafragma di dalam rongga
abdomen atas. Lambung dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. kardiak, bagian atas dekat dengan
hati
2. fundus, bagian tengah yang
menggantung
3. pylorus, bagian bawah dekan dengan
usus halus
Berikut adalah fungsi-fungsi lambung:
1. Penyimpan makanan
2. Digesti protein
3. Produksi mucus
4. Absorbsi nutrien
Jaringan otot lambung terdiri atas beberapa
lapis. Apabila otot-otot ini saling berkontraksi dan bergesekan ketika makanan
masuk, maka terbentuklah campuran makanan yang berbentuk bubur yang disebut kim
(chyme).
Di dalam lambung, terdapat getah-getah lambung
yang melangsungkan proses pencernaan secara kimiawi, salah satunya adalah HCl.
Pada dinding lambung juga menghasilkan hormon gastrin, yang berfungsi sebagai
pemacu sekresi getah lambung.
Fungsi HCl adalah sebagai berikut.
1. mengubah pH di dalam lambung menjadi asam
untuk membunuh kuman yang masuk bersama makanan juga menguraikan
protein-protein dalam makanan
2. mengaktifkan
enzim yang dihaslikan oleh getah lambung
3. mengatur
membuka atau menutupnya klep antara lambung dan usus dua belas jari
4. merangsang
sekresi getah usus
Selain getah HCl, dinding lambung juga
menghasilkan bermacam-macam zat, contohnya air, asam lambung, ion-ion garam
organic, musin atau lender, dan enzim-enzim pencernaan, seperti enzim renin dan
pepsinogen.
3. Usus
Halus (Intestinum Tenue)
Usus halus terbagi atas tiga bagian:
1. usus dua belas jari (duodenum)
2. usus kosong (jejunum)
3. usus penyerapan (ileum)
Fungsi usus halus, yaitu:
1. mengakhiri proses pencernaan yang
dimulai di mulut dan di lambung. Proses ini diselesaikan oleh enzim usus dan
enzim pankreas serta dibantu empedu dalam hati
2. mengabrorbsi
produk digesti secara selektif
Di dalam usus halus terjadi pencernaan secara
kimiawi dan absorbsi. Pencernaan secara kimiawi di dalam usus halus dibantu
dengan enzim yang dikeluarkan oleh pankreas dan hati.
Proses
Pencernaan di dalam Usus Halus
Pada saat makanan yang berbentuk kim yang
mengandung HCl keluar dari lambung, sel-sel getah usus terangsang mengeluarkan
hormon sekretin dan kolesistokinin karena makanan bersifat asam.
Hormon sekretin memacu kelenjar pankreas
menyekresikan getah tripsinogen, karbohidrase pancreas, lipase pankreas dan
garam NaHCO3.
1.
Tripsinogen berfungsi untuk menghidrolisis pepton menjadi asam-asam amino
2.
Karbohidrase pankreas berupa disakarase.
Disakarase yang penting adalah enzim maltase, sukrase, dan laktase. Enzim ini
menghidrolisis disakarida menjadi monosakarida.
a. maltase menghidrolisis maltose menjadi
glukosa+glukosa
b. sukrase menghidrolisis sukrosa menjadi
glukosa+fruktosa
c. lactase menghidrolisis laktosa menjadi
galaktosa+gluktosa
3.
Lipase pankreas (steapsin) berfungsi untuk menghidrolisis emulsi lemak menjadi
asam lemak dan gliserin
4.
NaHCO3 bertugas untuk memberikan lingkungan getah pankreas menjadi
bersifat basa
Kolesistokinin merangsang empedu untuk
mengeluarkan bilus, zat yang berfungsi untuk mengelmusi lemak. Bilus merupakan
hasil perombakan hemoglobin dari eritrosit oleh hati yang ditampung di dalam
kantung empedu. Empedu mengandung garam-garam empedu yang bertugas untuk
membantu proses pencernaan secara kimiawi dan absrobsi.
Hati memiliki fungsi-fungsi yang penting
selain menghasilkan empedu. Hati memetbolis protein, lemak dan karbohidrat
tercerna, sebagai detoksifikasi, dan sebagai tempat penyimpan mineral dan
darah.
Setelah usus halus mencerna makanan secara
kimiawi, sel-sel kelenjar Lieberkuhn
menghasilkan getah usus yang bersifat basa dan mengandung enzim-enzim untuk
menyempurnakan proses digesti kimiawi. Enzim-enzim tersebut adalah erepsinogen,
disakarase, lipase usus dan enterokinase.
Setelah usus halus mencerna makanan secara
kimiawi, vili usus halus menyerap sari-sari makanan. Vili usus halus merupakan
lipatan-lipatan besar dalam pelapis usus. Setiap sel epitel vili memiliki
tonjolan-tonjolan kecil yang disebut mikrovili. Berkat mikrovili, penyerapan
sari-sari makanan menjadi efektif.
4. Usus Besar
(Intestinum Crassum)
Usus besar terdiri atas usus tebal (colon), poros usus (rectum), dan sekum (cecum).
Di dalam kolon, makanan yang tidak diserap oleh usus halus dibusukkan oleh
bakteri usus Escherichia coli.
Pembusukan ini mengakibatkan makanan yang tidak diserap dipadatkan dan diubah
menjadi feses. Kolon juga mengatur kadar air dan memulihkannya. Air yang
dipulihkan oleh kolon berfungsi sebagai pelarut getah-getah pencernaan.
Dengan gerakan peristaltik, feses
terdorong sedikit demi sedikit menuju rectum.
Poros usus merupakan tempat dimana feses disimpan hingga bisa dibuang. Kemudian
timbulah rangsangan untuk buang air besar yang disebut defekasi.
B. Sistem Pencernaan Herbivora
1.
Hewan Ruminansia
Hewan ruminansia merupakan hewan herbivora
murni, artinya makanannya berupa rerumputan atau tumbuhan. Untuk itu, alat atau
sistem pencernaan hewan jenis ini mempunyai struktur khusus yang berbeda dengan
hewan karnivora dan omnivora.
a. Mulut
Pada hewan ruminansia, terdapat
geraham belakang (molar) yang besar, berfungsi untuk mengunyah rerumputan yang
sulit dicerna. Di dalam mulut terjadi pencernaan secara mekanik yaitu dengan
jalan mastikasi bertujuan untuk memecahpakan agar menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil dengan menggunakan lidah sebagai alat pengecap. Makanan hasil
pengunyahan tersebut dicampurkan dengan air ludah yang mengandung enzim amilase
yang mengubah pati menjadi maltosa agar mudah ditelan.
Struktur khusus mulut hewan
ruminansia:
1.
gigi serinya (insisivus) mempunyai
bentuk yang sesuai untuk menjepit makanannya
2.
gigi geraham (molare) besar berbentuk
datar dan lebar
3.
rahangnya bergerak menyamping untuk menggiling dan menggilas makanan
b.
Lambung
Lambung
hewan ruminansia dibagi menjadi 4 ruang, yaitu:
1. Rumen
(perut beludru), tempat dimana rumput atau tumbuhan masuk pertama kalinya. Makanan yang ditelan masuk ke dalam rumen disebut deglutasi. Di rumen terjadi
pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase
yang dihasilkan oleh bakteri dan jenis protozoa tertentu.
2. Retikulum (perut jala), ditempat ini
makanan akan diolah menjadi kaya selulosa dan dibentuk menjadi
gumpalan-gumpalan yang masih kasar (bolus). Bolus tersebut akan dimuntahkan
kembali ke dalam mulut pada saat regurgitasi, dari mulut makanan akan ditelan
kembali menuju omasum.
3. Omasum (perut bulu), pada bagian perut
ini terjadi penyerapan air, amonia, asam lemak terbang dan elektrolit.
4. Abomasum
(perut sejati) yaitu perut yang mengandung banyak sekali mikroorganisme, dan di
tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim.
Selanjutnya makanan diteruskan menuju usus
c.
Usus
Usus halus hewan
ruminansia terdiri dari duodenum, jejunum, dan ileum. Sedangkan usus besarnya
terdiri dari secum, kolon dan rectum. Pada usus hewan ruminansia, hidup koloni
bakteri yang membantuk membusukan atau menghancurkan sel tumbuhan yang tersusun
sel selulosa. Bakteri dalam usus akan melakukan fermentasi dan membentuk gas
metana. Gas metana ini dimanfaatkan manusia untuk membuat biogas.
2.6 Sistem Pencernaan Hewan
Invertebrata
Sistem pencernaan pada hewan
invertebrata umumnya dilakukan secara intrasel, seperti pada protozoa,
porifera, dan coelenterata. Pencernaan dilakukan dalam alat khusus berupa
vakuola makanan, sel koanosit dan rongga gastrovaskuler.
Berbeda
dengan cacing parasit seperti pada cacing pita, yang alat pencernaannya belum
sempurna dan tidak memiliki mulut dan anus. Pencernaan cacing dilakukan dengan
mengabsorbsi langsung melalui kulit cacing yang dikeluarkan oleh getah
pencernaan secara ekstrasel.
A. Sistem Pencernaan Makanan
Pada Cacing Tanah
Makanan
cacing tanah berupa daun-daunan serta sampah organik yang sudah lapuk. Cacing
tanah dapat mencerna senyawa organik tersebut menjadi molekul yang sederhana
yang dapat diserap oleh tubuhnya. Sisa pencernaan makanan dikeluarkan lewat
anus.
B. Sistem Pencernaan Pada
Serangga
Serangga memiliki sistem
pencernaan makanan yang sudah sempurna, mulai dari mulut, kerongkongan,
lambung, usus sampai anus. Pencernaan pada serangga dilakukan secara ekstrasel.
Dibawah ini ada link bio buat kalian yang ingin menggali lagi
informasi tentang indikator ini:
Check this out: https://www.youtube.com/watch?v=QLntCwBpKZM
Contoh Soal:
1. Jenis
makanan yang merupakan sumber karbohidrat adalah….
A. Beras,
jagung, daging, dan susu
B. Beras,
jagung, kentang, dan telur
C. Gandum,
sagu, biji-bijian, dan ikan
D. Beras,
jagung, gandum, dan sagu
E. Beras,
jagung, gandum, dan buah-buahan
Pembahasan:
Bahan-bahan makanan karbohidrat yang
sebagai sumber kalori bagi organisme heterotrof antara lain padi, jagung,
gandum, ubi jalar, talas, ketela pohon, kentang, dan sagu yang semua produk karbohidrat
dipastikan dari hasil Fotosintesis tumbuhan , tidak ada satupun yang bisa
disumberkan dari hewan .
2. Zat makanan yang menghasilkan energi tertinggi untuk satuan berat yang sama adalah…
2. Zat makanan yang menghasilkan energi tertinggi untuk satuan berat yang sama adalah…
A. Protein
B. Karbohidrat
C. Vitamin
D. Lemak
E. Serat
kasar
Pembahasan:
Penghasil energi utama bagi tubuh
manusia adalah Lenak . Lemak tedapat pada makanan jika di hidrolisis akan
menghasilkan 2 unit bahan sederhana yaitu asam lemak dan gliserol , sedang
karbohidrat hanya bisa menhasilkan 1 unit senyawa glucosa dan begitu juga
protein hanya menghasilkan 1 senyawa sederhana asam amino . agar jelas
perbandingannya 1 gram karbohidrat . protein hanya menghasilkan 4, 1 kalori ,
sedangkan 1 gram lemak karena dua senyawa langsung bisa diurai menhasilkan 9, 3
kalori setiap gramnya
3. Tidak
semua zat-zat yang terdapat dalam bahan makanan akan mengalami pencernaan.
Zat berikut apabila terdapat dalam bahan makanan tidak akan mengalami
pencernaan adalah….
A. Amilum
B. Vitamin
C. Lemak
D. Karbohidrat
E. Protein
Pembahasan:
Zat-zat makanan yang mengalami
proses pencernaan adalah karbohidrat, protein, dan lemak. Sebaliknya vitamin,
unsur-unsur mineral, dan air tidak mengalami pencernaan oleh enzim , vitamin,
unsur-unsur mineral, dan air langsung bisa diakses oleh darah di usus halus
tanpa pencernaan kimiawi
4. Selain
merupakan penyusun enzim, protein juga berfungsi dalam….
A. Penimbunan
lemak
B. Merusak
zat yang bersifat racun
C. Memelihara
tekanan osmosis darah
D. Menjaga
keseimbangan energy
E. Sebagai
sumber energi pokok
Pembahasan:
Salah satu fungsi protein adalah
membantu mengatur kemampuan tubuh mendetoksifikasi (menawar racun zat-zat
asing) protein globulin , presipitin dll.
5. Pada
saluran pencernaan, protein akan dipecah menjadi senyawa yang disebut…
A. Vitamin
B. Asam
amino
C. Glukosa
D. Asam
lemak
E. Kolesterol
Pembahasan:
Setelah melalui berbagai tahap
protein mengalami beberapa perubahan dan tahap terakhir yaitu perubahan dari
polipeptida kecil dengan bantuan peptidase berubah menjadi asam amino.
6. Hubungan
yang benar antara nama, sumber, dan fungsi vitamin berikut adalah….
A. B12
Telur, susu Metabolisme sel dan pertumbuhan jarigan
B. Sayuran
dan buah berwarna kuning dan merah Pertumbuhan tulang dan gigi
C. E
Kecambah, susu Memelihara kesehatan mata
D. K
Hati, daging Membentuk eritrosit
E. D
Susu, minyak ikan Pembekuan darah
Pembahasan:
Vitamin B12 yang bersumber dari
daging, unggas, ikan, telur, susu, keju, hati, udang, dan kerang berfungsi
sebagai metabolisme sel dan pertumbuhan jaringan.
7. Fungsi
hati berikut yang berkaitan dengan fungsi pencernaan makanan adalah…
A. Menetralkan
racun
B. Menghasilkan
empedu
C. Menghasilkan
sel darah
D. Menyimpan
zat makanan
E. Menghancurkan
eritrosit tua
Pembahasan:
Meskipun hati bukan salah satu organ
pencernaan, tetapi hati dapat mensekresikan empedu. Empedu mengandung garam
empedu yang memegang peranan penting dalam pencernaan lemak.
8. Proses pencernaan yang
terjadi di mulut berlangsung secara mekanik dan kimiawi dengan menggunakan
enzim sebagai katalisatornya. Zat yang diubah di dalam mulut dengan perantaraan
enzim adalah….
A. Protein
B. Mineral
C. Lemak
D. Vitamin
E. Karbohidrat
Pembahasan:
Air liur mengandung enzim ptialin
atau amilase yang akan mengubah amilum (polisakarida) menjadi maltosa.
9. Organ-organ pada
sistem pencernaan makanan manusia dapat dibedakan menjadi saluran pencernaan
dan kelenjar pencernaan. Berikut ini, organyang merupakan saluran pencernaan
sekaligus kelenjar pencernaan adalah….
A. Pankreas
dan hati
B. Pankreas
dan usus halus
C. Lambung
dan hati
D. Lambung
dan usus halus
E. Usus
halus dan hati
Pembahasan:
Saluran pencernaan manusia terdiri
dari mulur, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Kelenjar
pencernaan manusia terdiri dari air liur, lambung, pankreas, hati, usus halus.
10. Makanan yang keluar dari lambung menuju ke usus halus sebagian sudah mengalami pencernaan. Apabila seseorang makan bahan makanan yang mengandung:
1. Protein
2. Amilum
3. Glukosa
4. Lemak
5. Vitamin
Zat makanan yang sudah mengalami
pencernaan secara kimia adalah….
A. 1,2,
dan 3
B. 1,2,
dan 4
C. 2,4,
dan 5
D. 2,3,4,
dan 5
E. Semua
benar
Pembahasan:
Protein, amilum, dan glukosa sudah
dicernakan di mulut, lambung, dan usus halus.
11. Gambar diatas
menghasilkan asam lambung yang berfungsi untuk…
A. Membantu
mencerna makanan menjadi partikel yang lebih kecil
B. Membantu
pergerakan makanan melalui lambung
C. Memecah
makanan secara kimiawi
D. Membunuh
bakteri dalam makanan
E. Membantu
kerja enzim pada usus halus
Pembahasan:
Asam lambung berfungsi mematikan
bakteri yang terdapat dalam makanan mengubah sifat protein, dan mengaktifkan
pepsin.
12. Makanan akan
mengalami pencernaan selama dalam saluran pencernaan tetapi dalam organ
tertentu makanan tidak mengalami baik secara mekanik maupun kimia. Organ
tersebut adalah sesuai gambar diatas . . .
A. Mulut
B. Duodenum
C. Esofagus
D. Ileum
E. Ventrikulus
Pembahasan:
Kerongkongan(esofagus) merupakan
saluran panjang dan tipis sebagai jalan makanan yang telah dikunyah dari mulut
ke lambung. Pada kerongkongan (esofagus) tidak terjadi proses pencernaan.
13. Berikut ini
proses pencernaan yang berlangsung dalam gambar tersebut kecuali…
A. Amilum
berubah menjadi fruktosa oleh enzim pitialin
B. Kaseinogen
akan berubah menjadi kasein oleh enzim rennin
C. Protein
menjadi peptida oleh enzim pepsin
D. Kasein
akan digumpalkan oleh ion Ca+
E. Lemak
akan dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol oleh enzim lipase
Pembahasan:
Amilum berubah menjadi fruktosa oleh
enzim ptialin terjadi di mulut oleh air liur.
14. Dibawah ini adalah kelainan
system pencernaan yang berhubungan dengan organ yang ada di gambar:
1.konstipasi
2.gastritis
3.ulkus
4.appendicitis
adalah……
A.1,2,3
B.1dan3
C.2 dan 4
adalah……
A.1,2,3
B.1dan3
C.2 dan 4
D.4saja
E. Semua benar
E. Semua benar
Pembahasan:
(1) Konstipasi/sembelit : susah buang air besar, biasanya disebabkan pola makan yang salah
(2) Gastritis : peradangan pada lambung
(3) Ulkus : peradangan pada lambung
(4) Appendisitis : peradangan pada usus buntu
15. Proses penyerapan bahan
makanan terjadi di bagian….
A. Duodenum
dan jejunum
B. Jejunum
C. Duodenum
dan ileum
D. Ileum
E. Jejunum
dan ileum
Pembahasan:
Di dalam ileum terdapat banyak
lipatan dan lekukan yang disebut vili atau jonjot usus. Vili berfungsi
memperluas permukaan usus sehingga proses terjadinya penyerapan zat makanan
akan lebih sempurna.
No comments:
Post a Comment