Wednesday, 8 April 2015

Indikator 33: Persilangan pada penyimpangan hukum Mendel







Terjadi penyimpangan semu Hukum Mendel karena munculnya perbandingan yang tidak sesuai  dengan Hukum Mendel, yaitu akibat dari interaksi antaralel (rasio fenotipe F2) dan genetik (muncul sifat baru akibat “gen”)
Penyimpangan semu hukum mendel ini dapat di bagi dua, yaitu penyimpangan berdasarkan penyimpangan yang di dasarkan berdasarkan interaksi alel atau penyimpangan yang terjadi akibat interaksi gen.
Dalam penyimpangan berdasarkan interaksi alel, ada 4 penyimpangan yaitu :
·         Dominan yang tidak sempurna
·         Kodominan
·         Alel ganda
·         Alel letal

1.      Dominan yang tidak sempurna
Peristiwa ini terjadi ketika pada dua alel yang tidak menguasai/dominan satu sama lain, hal ini mengakibatkan terjadi nya pencampuran antara kedua alel. Contoh :
RR       = Bunga Merah
WW     = Bunga Putih
RW      = Bunga Pink à Hasil gabungan dari kedua alel  (R & W) menghasilkan warna yang baru. Tidak merah dan tidak putih tapi bergabung menjadi pink.

 

2.      Kodominan
Peristiwa ini terjadi ketika kedua alel saling mendominan satu sama lain sehingga kedua sifat muncul pada keturunan 1. Contoh :
HH      = Hitam
PP       = Putih
HP       = Hitam bergaris/bertotol putih. à kedua alel saling mendominasi sehingga kedua sifat dari alel keluar.

3.      Alel Ganda
Penyimpangan menyebabkan adanya bebagai macam alel untuk satu sifat. Biasanya untuk sifat tinggi hanya terdapat 2 alel yaitu Tinggi (T) dan pendek (t). Tapi alel ganda menyebabkan banyak alel untuk satu sifat
 

Contoh:
Terdappat 4 alel untuk menentukan warna kulit kelinci
4 alel à C > cch > ch > c

 

4.      Alel letal
Alel letal ini adalah alel yang menyebabkan kematian. Alel letal dapat bersifat dominan atau bersifat resesif. Contoh:
·         Alel letal resesif
G         = menghasilkan klorofil
g          = albino pada tumbuhan
Gg x Gg à akan menghasilkan perbandingan genotip 1 (GG) : 2 (Gg) : 1 (gg)
gg à akan mati karena tidak bisa menghasilkan klorofil
·         Alel letal dominan
P         = Crcr (ayam jambul/redep) X Crcr (ayam jambul/redep)
F         = 1 CrCr          :           2 Crcr              :           1 crcr
               (Mati)                       (redep/cacat)               (normal)

 

Sedangkan dalam interaksi genetic ada 5 penyimpangan juga yaitu :
·      Atavisme
·      Polimeri
·      Kriptomeri
·      Epistatis dan Hipostatis
·      Komplenter

5.      Atavisme
Sifat baru yang muncul berdasarkan interaksi beberapa gen.
Contoh:
Sifat jengger ayam walnut dan single yang didapat dari persilangan antara bentuk jengger rose dan pea:
P1:       RRpp (rose)     x          rrPP (pea)
F1:                               RrPp (Walnut)
P2:       RrPp                x          RrPp
F2:       R_P_ à 9
             R_pp à 3
             rrP_  à 3
             rrpp  à 1 ( sifat baru yaitu single)

6.      Polimeri
Bersifat à kumulatif
Terjadi ketika interaksi antara 2 gen / lebih = gen ganda
Gen ganda à menumbuhkan suatu sifat akibat kumulatif kerja sama banyak gen.
Contoh: persilangan pada biji gandum (biji merah x biji putih)
P1:       M1M1M2M2 (merah gelap)   x          m1m1m2m2 (putih)
F1:                                           M1m1M2m2 (merah sedang)
P2:       M1m1M2m2                           x                      M1m1M2m2
F2:       M1M1M2M2 = merah gelap
            M1m1M2m2 = merah sedang
            m1m1M2m2 = merah sangat muda
            m1m1m2m2 = putih

7.      Kriptomeri
Sifat gen dominan yang tersembunyi jika berdiri sendiri. Jika secara mudah, gen ini akan keluar sifatnya jika pasangannya juga bersifat dominan.

Contoh:
A (antosianin) bertemu B (ungu) à ungu (9)
A (antosianin) bertemu b (merah) à merah (3)
aa (tidak ada antosianin) bertemu B (ungu)
aa (tidak ada antosianin) bertemu b (merah) à putih (4)
(A_ + B_ ) à ungu
A_ + bb à merah
aa + B_ à putih
aa + bb à putih 

8.      Komplementer
Hampir mirip dengan kriptomeri namun komplementer hanya akan keluar sifat fenotipnya pada pasangan dominan. Secara kasar dapat dikatakan bahwa kriptomeri masih mentolerir sifat yang kelluar walaupun tidak Dominan-Dominan, kalau komplementer tidak mentolerir, diluar Dominan-Dominan tidak akan mengeluarkan sifat fenotip
Contoh :
P1:       CcPp   x    CcPp
F1:       C_P_   à Ungu
            C_pp   à Putih
            ccP_    à Putih       
            ccpp     à Putih
Hanya salah satu yang dominan, maka tidak keluar sifatnya.

9.      Epistasis dan Hipostatis
Epistasis à gen yang memengaruhi atau menutupi gen lain
Hipostatis à gen yang dipengaruhi atau yang ditutupi oleh gen lain.
Epistatis dibagi menjadi tiga, yaitu :
·        Epistatis dominan
·        Epistatis resesif
·        Epistatis dominan rangkap
 
Epistatis Dominan
Epistatis dominan à gen yang akan menutupi sifat lainnya jika dia dalam bentuk dominan.
CONTOH:
P_ à putih , K à Kuning , k à hijau ( P epistatis dominan)
P1:       PpKk   x          PpKk
F1:       P_K_ à 9 Putih                
            P_kk  à 3 Putih                
            ppK_ à 3 Kuning
                        ppkk  à 1 hijau
Putih : Kuning : Hijau
12  :      3     :    1
 
Epistatis resesif
Epistatis resesif à gen yang akan menutupi sifat lainnya jika dia dalam bentuk resesif.
CONTOH:
P à pigmentasi warna (pp, pigmentasi tidak aktif) , K à Kuning , k à hijau ( p epistatis resesif)
P1:       PpKk   x          PpKk
F1:       P_K_ à 9 Kuning             
            P_kk  à 3 hijiau                    
            ppK_ à 3 putih
                        ppkk  à 1 putih
Kuning : Hijau :  Putih
9       :   3     :    4

Epistatis dominan rangkap
Epistatis dominan rangkap adalah gen yang saling bekerja sama ketika dalam bentuk dominan. Jika salah satu saja dominan maka sifat fenotip sudah keluar.
CONTOH :
A dan B (biji segitiga). A dan B epistatis dominan rangkap.
P1:       AaBb   x          AaBb
F1:       A_B_  à 9 biji segitiga          
                        A_bb   à 3 biji segitiga                           
                        aaB_    à 3 biji segitiga
                        aabb     à 1 biji bulat
Biji segitiga : Biji bulat
15        :         1

 

 


 

SOAL LATIHAN

1.      Jika suatu persilangan antara dua pasangan dominan heterozigot (AaBb) dan menghasilkan perbandingan keturunan 9 : 3 : 4, maka penyimpangan hukum semu mendel apa yang terjadi ?
A.    Kriptomeri
B.     Kodominan
C.     Epistasis resesif
D.    Komplementer
E.     A dan C benar

Pembahasan: perbandingan 9:3:4 hanya dimiliki oleh kriptomer dan epistatis resesif. Komplementer memiliki perbandingan 9:7.

2.      Manakah pernyataan berikut yang benar tentang dominansi tidak sempurna?
I.                   Penyimpangan semu hukum Mendel melalui interaksi genetika
II.                Penyimpangan semu hukum Mendel melaui interaksi alel
III.             Gen Dominan akan menutupi gen lain.
IV.             Sifat fenotip akan keluar jika gen dominan berhubungan dengan gen dominan juga.
A.    I
B.     II
C.     II & III
D.    I & IV
E.     IV

Pembahasan: dominansi tidak sempurna merupakan penyimpangan semu hukum mendel berdasarkan interaksi alel.

3.      Berikut ini adalah beberapa penyimpangan hukum semu mendel dalam interaksi gen, kecuali
A.    Kriptomeri
B.     Komplementer
C.     Atavisme
D.    Kodominan
E.     Epistasis

Pembahasan: penyimpangan semu hukum mendel berdasarkan interaksi gen adalah atavisme, kriptomeri, komplementer, epistasis dan polimeri.

4.      Pilihlah jawaban yang paling tepat! Berikut adalah penyimpangan hukum semu mendel beserta perbandingan masing-masing tiap penyimpangan. Manakah pilihan yang benar…
A.    Kriptomeri à 15 : 1
B.     Komplementer à 9:3:3:1
C.    Epistatis dominan à 12:3:1
D.    Atavisme à 9:3:4
E.     Semua benar.

Pembahasan: Epistatis dominan memiliki perbandingan 12:3:1. Kriptomeri memiliki perbandingan 9:3:4. Komplementer memiliki perbandingan 9:7.

5.      Jika terdapat dua ikan, yaitu ikan biru dan ikan kuning yang saling dominan tidak sempurna, maka berapa %kah ikan berwarna biru dan kuning jika F1 saling disilangkan?
A.    25% dan 50%
B.     25% dan 25%
C.     50% dan 50%
D.    25% dan 75%
E.     Semua salah.

Pembahasan:

BB = Biru
KK = Kuning dominan tidak sempurna
F1 akan menghasilkan 100 % ikan berwarna hijau (BK), karena saling
Genotip                                                   = BB 25%, BK 50%, KK 50%
Fenotip                                                    = Biru 25%, Hijau 50%, Kuning 25%
Maka % ikan biru dan kuning adalah 25% & 25%.

6.      Jika ular berkulit kuning kodominan dengan ular berkulit merah, maka sebutkan kemungkinan keturunan yang terjadi dari persilangan F1 !
A.    Merah 100 %
B.    Kuning 100%
C.    Merah totol kuning 100%
D.    Merah 50% dan Kuning 50%
E.    Semua salah.

Pembahasan:
.         MM       = Merah              F1 pasti akan menghasilkan 100% ular merah totol kuning (MK)
KK      = Kuning            karena saling kodominan

Genotip = MM 25%, MK 50%, KK 25%
Fenotip = Merah 25 %, Kuning 25 %, Merah totol kuning 50%  

7.      Berapakah perbandingan genotip dan fenotip dari keturunan kelinci Chinchilla (cch c) dan kelinci Himalayan (chc)  ?
A.    Genotip 1:1:1:1, fenotip 2:2
B.     Genotip 2:2, Fenotip 1:1:1:1
C.    Genotip 1:1:1:1, fenotip 2:1:1
D.    Genotip 2:1:1, fenotip 1:1:1:1
E.     Semua salah.

Pembahasan:

Genotip = cchch: chc: cchc:cc à 1:1:1:1
Fenotip = Chincilla:Himalayan:Albino à 2:1:1

8.      Jika kelinci (Bb) disilangkan dengan sesamanya, berapakah presentase kemungkinan keturunan yang hidup ? (B alel letal resesif)
A.    0%
B.     25%
C.     50%
D.    75%
E.     Semua salah.

Pembahasan:
Bb x Bb à 1 BB    :    2 Bb    :    1 bb
Bb dan bb à akan bertahan hidup sedangkan bb akan mati. Maka kemungkinan yang dapat hidup adalah 75 %.

9.      Ayam redep disilangkan dengan sesamanya akan menghasilkan keturunan 500 ekor ayam. Berapakah yang akan mati ?
A.    125
B.    250
C.    375
D.    500
E.     Semua salah.

Pembahasan:
P= Crcr (ayam jambul/redep) X Crcr (ayam jambul/redep)
     F= 1 CrCr  :           2 Crcr              :           1 crcr
           (Mati)           (redep/cacat)                  (normal)
     Yang mati 25% atau 1:3. Maka dari 500 ekor yang lahir yang mati :
     ¼ x 500 =125 ekor akan mati.

10.  Jika ayam berjengger walnut disilangkan dengan yam berjengger single, akan menghasilkan 100% walnut dengan genotip (RrPp). Sebutkan genotip dari kedua orang tua!
A.    RrPp dan rrpp
B.     rrpp dan RRpp
C.    RRPP dan rrpp
D.    rrPP dan RRpp
E.     Semua salah.

Pembahasan:
P1:  R_P_                    x          rrpp
       F1:                               RrpP
Maka dapat disimpulkan bahwa genotip orang tua adalah RRPP dan rrpp. Karena pada bagian F1, semua bersifat heterozigot. Tidak ada yang homozigot, baik dari gen R ataupun gen P, maka dari itu orang tua walnut harus keduanya homozigot dominan.

11.  Jika bunga ungu (AaBb) dsilangkan dengan Bunga ungu (AaBb), berapakah keuturunan yang berwarna putih jika keturunan pertama menghasilkan 1600 bunga ?
A.    900
B.     300
C.     600
D.    400
E.     Semua salah.

Pembahasan:
P1:       AaBb   x          AaBb
F1:       A_B_  à 9 à ungu
            A_bb   à 3 à merah               
            aaB_    à 3 à PUTIH             
            aabb     à 1 à PUTIH
banyak keturunan berwarna putih
4/16 x 1600 = 400 bunga warna putih

12.  Jika R_B_ adalah normal bersifat komplenter (diluar itu bisu dan tuli), maka berapakah presentase kemungkinan keturunan pertama dari RrBb x RrBb yang bisu dan tuli (fenotip) ?
A.    43.75 %
B.    56.25 %
C.    75 %
D.    25 %
E.     Semua salah

Pembahasan:
P1:       RrBb    x     RrBb
F1:       R_B_ à 9 normal             
            R_bb                                                                  
            rrB_   à 7 Bisu tuli             
            rrbb
Perbandingan normal : bisu dan tuli
                                    9 : 7
7/16 x 100 = 43.75 % anaknya akan bisu dan tuli

13.  Jika M (merah)  epistatis dominan terhadap H (H à hitam, h à putih), maka berapa banyak keturunan yang berwarna hitam jika MmHh disilangkan dengan sesamanya dan menghasilkan 320 pada F1 ?
A.    240
B.     60
C.     20
D.    80
E.     Semua Salah

Pembahasan:
P1:       MmHh             x          MmHh
F1:       M_H_ à 9 Merah             
            M_hh  à 3 Merah             
            mmH_ à 3 Hitam             
                        mmhh  à 1 putih
Merah : Hitam : Putih
   12  :      3     :    1
3/16 x 320 = 60 berwarna hitam

14.  Jika P (pigmentasi, pp à pigmentasi tidak aktif) epistatis resesif terhadap k (K à kuning, k à hijau), maka berapa banyak keturunan yang berwarna putih jika PpKk disilangkan dengan sesamanya dan menghasilkan 640 pada F1 ?
A.    160
B.     120
C.     360
D.    480
E.     Semua Salah

Pembahasan:
P1:       PpKk               x          PpKk
F1:       P_K_ à 9 kuning              
            P_kk  à 3 hijau                     
            ppK_ à 3 putih                
                        ppkk  à 1 putih
Kuning : Hijau :  Putih
9       :   3     :    4
4/16 x 640 = 160 berwarna putih

15.  Jika P dan Q ( batang besar) adalah epistatis dominan rangkap, maka berapa persen kemungkinan fenotip batang besar pada F1 jika PpQq disilangkan dengan PpQq ?
A.    6.25 %
B.     93.75 %
C.     75 %
D.    25 %
E.     Semua salah.

Pembahasan:
P1:       PpQq   x          PpQq
F1:       P_Q_   à 9 batang besar          
                        P_qq    à 3 batang besar       
                        ppQ_   à 3 batang besar        .
                        ppqq    à 1 batang kecil
Batang besar : batang kecil
15        :           1
15/16 x 100 = 93.75 % berbatang besar

No comments:

Post a Comment